J1: Hai, bisakah kamu menceritakan sejarah awal terbentuknya band kalian
hingga sekarang?
IK1 : Tentu, awalnya kami saling mengenal dari sebuah
tongkrongan di sebuah daerah di kota Bandung, akhirnya Ryan (Gitaris),
dan Gielang (Drum) memutuskan untuk membentuk sebuah band dengan konsep
progressive death metal. Kemudian Ikra (Vokalis) datang mengisi
kekosongan pada band yang diberi nama Demagogical yaitu sebagai vokalis.
Dan Demagogical terbentuk di ujung tahun 2011 oleh 3 orang anak ingusan
yang duduk di bangku kelas 3 SMP, tepatnya Desember. Kemudian, Juli
2012 kami meluncurkan dua buah demo lagu yang dikemas seadanya
(tracklive) yang berjudul “Taring Cakar Sang Penghasut” dan “Garda
Martir Neraka”. Pada Desember kami masuk studio rekaman dan mengeluarkan
single yang diambil dari demo track live yang diberi judul “Garda
Martir Neraka”, namun dalam tempo yang lebih lambat. Sampai sekarang
kami masih hidup dan berkarya, juga dengan seorang kakak kami, Gobed
sebagai basis (25).
IK2 : Ketika demo track live yang pertama diluncurkan, mendapat berbagai
respon dari kawan-kawan. Mulai dari yang mengkritik karena kualitas
track seadanya, suara vokal inhale yang terlalu monoton, ketukan drum
yang terlalu cepat tidak teratur, dan tempo acak-acakan. Tapi, cukup
banyak juga yang memuji kami. Sebenarnya kami lebih senang menerima
kritik daripada pujian, karena kami masih butuh banyak belajar dari
kawan-kawan yang lebih pengalaman. Karena tak puas dengan hasil yang
sudah ada, dan masukan dari kawan-kawan. Kami mengubah konsep mulai dari
vokal exhale, dan ketukan drum yang lebih lambat, namun tanpa
menghilangkan unsur progressive death metal-nya. Juni 2013 kami
meluncurkan sebuah demo (iseng) yang berjudul ‘The Carnality’ yang di
track midi, namun kami sangat bersyukur karena respon bagus yang kami
dapatkan dari kawan-kawan termasuk dari “ESP, dan Saung Sauyunan” walau
Cuma iseng-iseng. Hahaha..
KJ3: Band apa yang paling berpengaruh bagi Kalian dalam bermain musik?
IK3 : Mulai dari band lokal seperti Forgotten, Engorging, Dead Squad,
Flesh Autopsy, sampai Origin, The Faceless, Down Of Posession, Gorod,
dan masih banyak lagi..
KJ4: Apa rencana kedepan kalian bersama band?
IK4 : Rencana kami adalah bagaimana cara kita menjaga eksistensi
bermusik kami dan bertahan hidup dalam scene underground.
KJ5: Apakah lagu-lagu yang kalian buat menggunakan Bahasa Inggris dan Indonesia.
KJ6: Apa yang kalian ceritakan dalam lirik-lirik yang kalian buat?
IK6 : Lirik yang kami buat menceritakan hal-hal yang terjadi
disekeliling kita dalam keseharian, mulai dari kritik sosial, realita,
keagamaan, dan rasa kecewa terhadap sistem yang menurut kami kurang
bijaksana.
KJ7: Mengapa kalian semua suka memainkan musik death-metal?
IK7: Karena bermain musik death metal bagi kami adalah kebebasan, polos,
dan seadanya. Tanpa harus selalu terpaku pada aturan dalam bermain
musik, kami memainkan apa yang kami bisa mainkan. Dan bagi kami itu
semua sangatlah keren!!
KJ8: Kapan pertama kali kamu menjadi fans band metal?
IK8 : Kalo saya sih kelas 2 SMP, waktu itu dikenalkan oleh kakak-kakak
kelas saya, dan diperdengarkan musik dari band death metal Forgotten
yang berjudul Perang Demi Setan. Awalnya saya pikir ini musik kurang
bagus, tapi entah bagaimana saya bisa teracuni dan berbalik menjadi
penggemar berat Forgotten, dan sampai hari ini saya mengoleksi 3 buah
albumnya. Hahahaha..
KJ9: Apa yang Kamu katakan kepada orang-orang yang bertanya mengapa Kamu memainkan musik bergaya barat?
IK9 : Karena kebetulan kami menyukainya. Justru kami ingin
mengkolaborasikan musik barat tersebut dengan gaya tradisional. Bukan
dengan menambahkan instrumen-instrumen tradisional, tapi dengan gaya
bahasa dan penyampaian lirik orang Indonesia.
IK10 : Harus mendukung dong!
KJ11: Apakah hal-hal yang terbaik dan terburuk tentang komunitas di kota kalian?
IK11 : Hal terbaiknya adalah saya
salut dengan orang-orang yang terus mempertahankan fasilitas dan
lahan-lahan bermain dalam scene underground di Bandung, dan regenerasi
yang dilakukan untuk mengangkat band-band baru yang potensial. Hal
terburuknya adalah budaya musiman kebanyakan orang yang tidak bisa
bertahan menjaga scene underground di kota Bandung.
KJ12: Rencana apa yang kalian buat bersama band untuk kedepannya?
KJ13: Di acara apa kalian merasakan, itu stage yang berkesan?
IK13 : Hampir semua
acara berkesan, karena setiap berada di stage dan pulangnya kami
membawa banyak wawasan dan cerita baru.
KJ14: Ada pesan untuk kawan kawan?
IK14 : Untuk semua saudara kami dan metalheads dimana pun kalian berada,
kami tidak akan ada tanpa dukungan kalian, sampai hari ini Demagogical
masih ada itu juga karena kalian. Terimakasih suportnya, juga
terimakasih telah berbagi dukungan, berbagi keringat, dan lain-lain..
Kalian keren!
KJ15: OK, terima kasih banyak
IK15 : Terima kasih juga, sukses selalu untuk Busuk Webzine dan
kawan-kawan semua..!!
No comments:
Post a Comment