Ini adalah sebuah buku travel diary ekslusif yang dikarang oleh Prof. Kieran James aka Jack Frost yang mana beliau adalah seorang pemerhati musik heavy metal yang berasal dari Negeri Kanguru-Australia. Jack Frost juga bekerja sebagai Editor untuk Busuk Webzine. Disamping itu Jack Frost sebelumnya telah mempublikasikan beberapa journal article on death metal music seperti Musicology Australia Journal (2009) sebuah article yang mengulas tentang ‘Metallica and The Napster Incident’, International Journal of Critical Accounting (2009) dan sebuah article So Cal Punk-Rock Scene in Musicology
Australia (2010) dan masih banyak lagi. Disini Author (Jack Frost) tidak hanya tertarik dengan komunitas metal saja tapi juga dengan komunitas punk. Buku dengan title ‘Struggle Anger Hate In The Indonesian Underground’ ini diawalin ide dari sang istri yaitu Mrs. Jenny dan semua ini berisi tentang kultur, keseharian, strunggle, pelaku musik metal ‘bawah tanah’ yang dirangkum kedalam catatan harian perjalanannya dari Bandung, Yogyakarta dan kemudian dari Jakarta ke Bandung yang terjadi sekitar tahun 2011-2012. Dikemas dengan hard cover yang ekslusif yang berisikan 144 halaman dengan English version. Buku ini dibagi menjadi 4 Bab yang terdiri dari Bab 1 – Bandung 2011, Bab 2 – Yogyakarta 2011, Bab 3 – Jakarta-Bandung 2012 dan Bab 4 – Bandung 2012.
Disini Saya mencoba untuk mengulas
secara singkat tentang isi Buku yang dihadirkan ini. Kedatangan Jack Frost di kedua Kota seperti
Bandung dan Yogyakarta adalah karena beliau ingin melakukan sebuah research
yang nantinya akan ditulis ke dalam ‘a history book on the Indonesian Death
Metal Music Scene’. Memang merupakan sebuah pengalaman yang menyenangkan dan
berharga bagi seorang Jack Frost dapat berkunjung di kedua Kota tersebut dan
berjumpa dengan teman-teman metalheads. Beliau banyak mendapatkan
pengalaman dari kedua Kota itu, Di Yogyakarta memiliki nama komunitas metal yaitu Jogjakarta Corpse Grinder dan di Bandung yaitu Bandung Death Metal Syndicate. Yogya memiliki scene metal yang lebih kecil dibandingkan di Bandung tapi mereka memiliki genre yang beragam dengan semangat yang sama. Dan Death Vomit merupakan the legend band di Yogya sama halnya seperti Jasad di Bandung. Disamping itu, di Bandung juga memiliki banyak fans dan band-band besar seperti Forgotten, Disinfected dan Jihad. Kehadiran Jack Frost di Bandung juga disambut baik oleh teman-teman disana Dan beliau sempat diajak ke sebuah tempat yang disebut ‘The Common Room’. Dan disitulah beliau sempat melihat dan mengetahui Sundanese Culture yang di organized oleh Man (Jasad). Dan beliau juga sempat menyaksikan ‘Karinding Attack’ latihan dan benar-benar sangat menarik perhatiannya dalam melihat permainan traditional Sundanese Instrumentation. Di samping itu beliau juga sempat diajak ke daerah Ujung Berung dan singgah di Extend Recording Studio. Beberapa hari kemudian beliau juga sempat diajak untuk berangkat ke daerah Cibinong untuk tour yang dilakukan oleh Bleeding Corpse dan menyaksikan Turbidity Show di Ujung Berung. Kemudian next trip yaitu singgah ke Kota Yogya melalui transportasi dengan kereta api, dan beliau dijemput oleh Corna Irawan (yang pada saat itu masih menjadi manager
untuk Death Vomit), Sofyan dan juga Oki (Devo members). Ketika berada di Yogya, Jack Frost juga telah diperkenalkan oleh seorang female music journalist yang bernama Ms. Nilu yang merupakan Online newspaper untuk Jogjanews.com dan sempat melakukan wawancara untuk mengetahui research project yang dilakukan oleh Jack Frost. Kemudian hari keduanya Jack Frost diajak pergi ke Rumah Sakit untuk menjenguk istri dari Roy (Drummer Devo) karena akan melahirkan seorang bayi dan setelah itu singgah ke Avila Studio. Banyak hal-hal menarik yang telah ditunjukkan oleh teman-teman dari Death Vomit selama Jack Frost menginap di Yogyakarta seperti pergi ke pantai, recording studio, sultan palace, monumen Yogya dan sebagainya. Dan selain itu juga diajak untuk bertemu teman-teman metalheads yang tergabung didalam Jogjakarta Corpse Grinder community dan beliau juga telah melakukan interview dengan beberapa band di Yogja (Kalian bisa melihat interview band-band tersebut di busuk webzine.blogspot.com). Pada tgl 30 Maret – 2 April 2012.....Ini adalah perjalanan Jack Frost dan Saya ke Kota Jakarta dan Bandung. Dan saya pribadi....sudah lama tidak pernah berkunjung ke Kota Bandung sejak kedatangan terakhir untuk melihat show Disgorge ditahun 2006. Disinilah awal pertemuan Kami setelah beberapa bulan sebelumnya Kami hanya bisa mengobrol via internet seperti facebook dan yahoo messenger serta kerja keras untuk Busuk Webzine. Singkat cerita....banyak pengalaman untuk kami yang benar-benar sangat berharga selama di Jakarta dan di Bandung. Bertemu teman-teman Metalheads dan melihat show (cancel show in soreang city) serta disamping itu Kami juga melakukan wawancara
dengan beberapa band di Bandung yang Kami lakukan di Extend Recording Studio dan juga di The Common Room. (Kalian bisa melihat interview band-band tersebut di busuk webzine.blogspot.com).
pengalaman dari kedua Kota itu, Di Yogyakarta memiliki nama komunitas metal yaitu Jogjakarta Corpse Grinder dan di Bandung yaitu Bandung Death Metal Syndicate. Yogya memiliki scene metal yang lebih kecil dibandingkan di Bandung tapi mereka memiliki genre yang beragam dengan semangat yang sama. Dan Death Vomit merupakan the legend band di Yogya sama halnya seperti Jasad di Bandung. Disamping itu, di Bandung juga memiliki banyak fans dan band-band besar seperti Forgotten, Disinfected dan Jihad. Kehadiran Jack Frost di Bandung juga disambut baik oleh teman-teman disana Dan beliau sempat diajak ke sebuah tempat yang disebut ‘The Common Room’. Dan disitulah beliau sempat melihat dan mengetahui Sundanese Culture yang di organized oleh Man (Jasad). Dan beliau juga sempat menyaksikan ‘Karinding Attack’ latihan dan benar-benar sangat menarik perhatiannya dalam melihat permainan traditional Sundanese Instrumentation. Di samping itu beliau juga sempat diajak ke daerah Ujung Berung dan singgah di Extend Recording Studio. Beberapa hari kemudian beliau juga sempat diajak untuk berangkat ke daerah Cibinong untuk tour yang dilakukan oleh Bleeding Corpse dan menyaksikan Turbidity Show di Ujung Berung. Kemudian next trip yaitu singgah ke Kota Yogya melalui transportasi dengan kereta api, dan beliau dijemput oleh Corna Irawan (yang pada saat itu masih menjadi manager
untuk Death Vomit), Sofyan dan juga Oki (Devo members). Ketika berada di Yogya, Jack Frost juga telah diperkenalkan oleh seorang female music journalist yang bernama Ms. Nilu yang merupakan Online newspaper untuk Jogjanews.com dan sempat melakukan wawancara untuk mengetahui research project yang dilakukan oleh Jack Frost. Kemudian hari keduanya Jack Frost diajak pergi ke Rumah Sakit untuk menjenguk istri dari Roy (Drummer Devo) karena akan melahirkan seorang bayi dan setelah itu singgah ke Avila Studio. Banyak hal-hal menarik yang telah ditunjukkan oleh teman-teman dari Death Vomit selama Jack Frost menginap di Yogyakarta seperti pergi ke pantai, recording studio, sultan palace, monumen Yogya dan sebagainya. Dan selain itu juga diajak untuk bertemu teman-teman metalheads yang tergabung didalam Jogjakarta Corpse Grinder community dan beliau juga telah melakukan interview dengan beberapa band di Yogja (Kalian bisa melihat interview band-band tersebut di busuk webzine.blogspot.com). Pada tgl 30 Maret – 2 April 2012.....Ini adalah perjalanan Jack Frost dan Saya ke Kota Jakarta dan Bandung. Dan saya pribadi....sudah lama tidak pernah berkunjung ke Kota Bandung sejak kedatangan terakhir untuk melihat show Disgorge ditahun 2006. Disinilah awal pertemuan Kami setelah beberapa bulan sebelumnya Kami hanya bisa mengobrol via internet seperti facebook dan yahoo messenger serta kerja keras untuk Busuk Webzine. Singkat cerita....banyak pengalaman untuk kami yang benar-benar sangat berharga selama di Jakarta dan di Bandung. Bertemu teman-teman Metalheads dan melihat show (cancel show in soreang city) serta disamping itu Kami juga melakukan wawancara
dengan beberapa band di Bandung yang Kami lakukan di Extend Recording Studio dan juga di The Common Room. (Kalian bisa melihat interview band-band tersebut di busuk webzine.blogspot.com).
Jadi kesimpulan yang bisa saya
sampaikan disini adalah bahwa Buku ini adalah Buku diary yang menceritakan
seorang pemerhati musik metal di tanah air kita untuk research project nya dan
beliau begitu peduli dengan komunitas metal di Indonesia. Beliau pun tidak
hanya berkunjung di kedua kota seperti yang diceritakan diatas tadi namun
setelah itu beliau juga sempat berkunjung ke Kota lain seperti Surabaya,
Malang, Balikpapan dan Samarinda. Jarang sekali ada seorang pemerhati musik
metal seperti beliau ini apalagi yang sangat peduli dengan komunitas metal di
Indonesia serta beliau menghabiskan waktu luangnya untuk berkunjung ke beberapa
kota di Indonesia. Dan beliau orangnya juga terlihat calm dan so friendly
sehingga kita juga tidak canggung untuk berkomunikasi. Jadi tidak ada
salahnya kita mendukung seorang permehati musik metal seperti Jack Frost
ini......usaha dan hasil karyanya sejauh ini harus kita dukung dan kita berikan
‘two thumb up’ untuk kerja kerasnya selama ini demi memajukan dan
memperkenalkan Metal Scene Indonesia ke seluruh dunia. (Rating 9.5/10)
(Direview oleh : John Yoedi)
Sorry, there is only English version now. You can buy from Sofyan Hadi
Devo (Yogya) and Popo Demons Damn and Butche The Cruel (Bandung). /
Maaf, hanya ada versi bahasa Inggris sekarang. Anda dapat membeli dari
Sofyan Hadi Devo (Yogya) dan Popo Demons Damn dan Butche The Kejam
(Bandung).
moga2 masih ready stock pertengahan bulan depan nih , nunggu gajian mas :D
ReplyDeleteSippppp mas bro....Thanks for your kind support \m/
ReplyDeletebisa didapet dmn ini bukunya??
ReplyDeletebukunya berbahasa indonesia??
Sorry, there is only English version now. You can buy from Sofyan Hadi Devo (Yogya) and Popo Demons Damn and Butche The Cruel (Bandung). / Maaf, hanya ada versi bahasa Inggris sekarang. Anda dapat membeli dari Sofyan Hadi Devo (Yogya) dan Popo Demons Damn dan Butche The Kejam (Bandung).
ReplyDelete