KJ1: Hai, bisakah kamu menceritakan sejarah awal
terbentuknya band kalian hingga sekarang?
Vando (Guitarist, COFFEE TO LAST NIGHT): COFFEE TO
LAST NIGHT terbentuk pada awal tahun 2011 dengan formasi awal: Wiee-Vokal,
Tian-Guitarist, Agung/Mbegoock-Guitarist, Anzar/Kritinx-Bassist, dan
Agung/Kepik-Drum. Mereka sepakat untuk membentuk suatu band Metalcore yang kita
beri nama Coffee to Last Night. Filosofi nama diambil karena sering menghabiskan waktu dimalam hari
dengan ditemani secangkir kopi. Namun seiring berjalannya waktu karena adanya
keperluan, maka Agung/Mbegoock dan Anzar/Kritinx lebih berkomitmen untuk konsen
pada kuliahnya sehingga mereka memutuskan untuk keluar. Setelah itu sempat
vakum beberapa bulan dan di awal tahun 2012 menemukan pengganti kekosongan
formasi yaitu Anang/Grandonx-Bassist, Vando-Guitarist. Terakhir, Dwi keluar
karena kondisi keluarga yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan, dan posisi
Dwi sebagai Vokal digantikan oleh Wanda. Dengan itu terbentuklah formasi baru
Coffee to Last Night.
KJ2: Bagaimana respon orang-orang dengan mini album/album/demo band Kamu?
Vando: Sejauh ini respon dari orang-orang di sekitar kami cukup baik. Mereka cukup menikmati dengan musik yang kami bawakan. Saling menghargai dan menjunjung tinggi persaudaraan, menepiskan adanya perbedaan. Respon orang-orang sekitar kami yang baik dan mendukung, membuat kami semakin bersemangat.
KJ3: Band apa yang paling berpengaruh bagi Kalian
dalam bermain musik?
Vando (guitarist, COFFEE TO LAST NIGHT): Saya menyukai
banyak band seperti Lamb of God, Trivium, Caliban, As I Lay Dying, Killswitch
Engage, Dying Fetus, The Faceless dan masih banyak yang lainnya.
Agung (Drum, COFFEE TO LAST NIGHT): Saya menyukai band
seperti Fleshgod Apocalypse, Dying Fetus, Trivium, Spawn of Possession
KJ4: Apa rencana kedepan kalian bersama band?
Vando: Sejauh ini kami telah mengikuti beberapa album
kompilasi, diantaranya dari Brutal Infection Records dan Soebangsat Records
dengan judul albumnya “Never Ending Brutality Compilation”. Album kompilasi
dari Cannibalistic Records yang berjudul “Created for Horrible”. Album
kompilasi dari Gorgom Expanding Future dan Planet Mushroom yang berjudul “Music
Expanding Future”. Kami ingin tetap selalu berkarya dan berekplorasi.
KJ5: Apakah lagu-lagu yang kalian buat menggunakan
Bahasa Inggris dan Indonesia?
Vando: Lagu dari kami berbahasa Indonesia seperti
Gerbang pasukan Serigala. Kebanyakan berbahasa Inggris diantaranya seperti:
Liturgy of Hate dan Greedy.
KJ6: Apa yang kalian ceritakan dalam lirik-lirik yang
kalian buat?
Vando: Lirik dari kami kebanyakan memuat unsur
emosi dalam jiwa, pemberontakan terhadap kejahatan maupun kekerasan dan sosial.
Pada umumnya kami tidak suka akan tindakan yang bersifat kekerasan dan
perdagangan manusia. Semua manusia memiliki haknya masing-masing dan harus
berdasar pada norma-norma yang berlaku.
KJ7: Mengapa kalian semua suka memainkan musik metalcore?
Vando: Kami menyukai musik ini karena sejarah
dari musik ini yang diawali pada era 90’n yaitu dimana dijamannya Earth Crisis
dan Intergrity. Dan band-band dunia saat ini seperti: Lamb of God, Trivium, As
I Lay Dying, Unearth yang memiliki penggemar di seluruh dunia. Kami ingin
menjadi bagian dalam musik ini dan bereksplorasi, berkarya dalam jalur aliran
ini.
KJ8: Kapan pertama kali kamu menjadi fans band metal?
Vando: Diawali sekitar pada tahun 2005, saya sering
mengikuti acara-acara di kota saya yang mengadakan acara-acara metal. Dari
seringnya mengikuti acara, saya semakin menyukai musik-musik metal dan mulai
mencari tahu. Mata hati saya terbuka, ketika di negara-negara maju seperti
Amerika, Inggris, Jerman, Swedia memiliki band-band yang sangat mempengaruhi
dunia.
KJ9: Apa yang Kamu katakan kepada orang-orang yang
bertanya mengapa Kamu memainkan musik bergaya barat?
Vando: Kami memainkan musik untuk bereksplorasi dan
untuk kesenangan kami. Kami berusaha memberikan sebuah karya yang bisa
dinikmati oleh orang-orang. Menurut saya, musik kami adalah gaya kami.
KJ10: Apakah para istri dan kekasih para personil
kalian mendukung apa yang kalian kerjakan?
Vando: Sejauh ini keluarga maupun kekasih tiap
personil mendukung semua kegiatan yang kami lakukan.
KJ11: Apakah hal-hal yang terbaik dan terburuk tentang
komunitas di kota kalian?
Vando: Hal terbaik adalah ketika kita bisa saling
berkumpul dan saling bertukar pengalaman dan pengetahuan akan bermusik. Hal
terburuk ada ketika pada suatu acara terjadi selisih paham dan saling
bertengkar, hal ini tidak kami sukai, karena kami suka akan persaudaraan,
loyalitas.
KJ12: Rencana apa yang kalian buat bersama band untuk
kedepannya?
Vando: Rencana ke depan, kami ingin menyelesaikan
album kami dan terus berkarya.
KJ13: Di acara apa kalian merasakan, itu stage yang
berkesan?
Vando: Semua acara menurut kami berkesan, karena kami
menikmati semuanya
KJ14: Ada pesan untuk kawan kawan?
Vando: Terus berkarya, dan tetaplah di jalur musik
kalian. Belilah Cd yang asli dan jangan yang bajakan.
No comments:
Post a Comment