INTERVIEW:
Wawancara bersama Redda ‘Midz’ Devormity
Wawancara
saya bersama Redda Midz (drums) dari DEVORMITY (Bandung, Indonesia brutal
old-school death-metal)
Oleh Popo, wawancara selasa 22 april 2014
Oleh Popo, wawancara selasa 22 april 2014
DEVORMITY is: Raziv Rizal Sidiq ‘Jack’ on Vocal, Midz on Drums, Ekky on Bass, LaVey Pewthers on Guitar.
Popo: Hello. Terima kasih telah meluangkan waktunya untuk melakukan wawancara dengan website kami, sebelumnya saya mewakili team dari Busuk webzine ingin menyampaikan turut berbelasungkawa atas meninggalnya vokalis kalian Raziv.
Popo: Sebelumnya saya pengen tau dong
kegiatan Devormity saat ini? Sedang disibukan dengan kegiatan apa sih kalian…
Redda: Kesibukan sekarang proses recording
sudah beres, tinggal nunggu cover album selesai dikerjakan, kalau sudah beres
bisa langsung naik cetak printing dari ESP
Popo: Ohh sekarang ini dalam pengerjaan
pembuatan design cover?
Redda: Iya pembuatan gambar, nunggu itu saja
tidak ada kesibukan yang lain… keburu almarhum sudah tidak ada tapi tidak di
pending, tetap saja jalan
Popo: Pertama kali temen-temen Devormity tau
kabar Raziv meninggal itu kapan?
Redda: Pertama kali yang tau kabar itu
saya sendiri dapat kabar dari Agi (Demigod) katanya dia dihubungi oleh ibunya
Raziv yang menanyakan keberadaan Raziv yang tidak ada kabar setelah 24 jam,
lalu saya dihubungi oleh ibunya Raziv, malam itu saya langsung mengabari
teman-teman yang lain tapi masih belum yakin hingga keesokan harinya saya
melihat di media, internet bahwa Raziv sudah benar-benar meninggal. Langsung
saya datang ke TKP bersama Adam (Humiliation) dan teman-teman yang lain.
Popo: Hubungan raziv dengan teman-teman di
Devormity sendiri seperti apa?
Redda: Raziv itu orangnya teu pundungan (red: tidak ambekan), belum
pernah membuat masalah dengan anak-anak, soleh-soleh saja makanya tikak menyangka
harus terbunuh dengan cara tragis kaya gini da
pijajauheun ka pipaseaeun (bukan orang yang suka membuat ribut/onar).
Popo: Bukan trouble maker lah ya…
Redda: Nah iya… malah mood booster,
heureuy-heureuy (suka becanda)…
Popo: Hubungan Raziv dengan teman-teman
diluar band bagaimana?
Redda: Sama komunitas woles-woles saja,
sama teman-teman band yang lainnya juga belum pernah menyimpan sesuatu hal yang
negative, orangnya netral, seperlunya gitu… tapi untuk masalah pekerjaannya
kurang tau karena dia jarang curhat jadi saya tidak tau dengan masalah
pekerjaannya.
Popo: Apakah dia sering share hubungan
pribadi sama temen-temen di band?
Redda: Hubungan pribadinya cenderung
tertutup malah curhatnya ke orang yang biasa-biasa bukan ke band, bukan ke
komunitas atau ke anak-anak yang deket tapi ke temen-temen yang udah lama tidak
bertemu kaya temen SMA, orang-orang yang netral yang tidak pernah cari masalah
dan tidak suka menyebarkan omongannya dan rahasianya
Popo: Ohh berarti temen-temen sebandnya
ember(tidak bisa menyimpan rahasia)
Redda: Kalo anak-anak ember karena care, ember
itu karena care sama masalah yang sedang teman hadapi
Adam: tidak mau membebani anak-anak jadi
cukup dia dan teman-teman lain saja yang tau
Popo: Peran Raziv dalam band itu sebesar apa?
Apakah sebagai leader atau hanya mengikuti yang lain?
Redda: Raziv itu adalah penggagas yang
membentuk band, yang ngajakin anak-anak dan lainnya juga, yang ngurus ini itu,
ya leader deh setiap ada acara apa-apa pasti Raziv yang mengurus semuanya
Popo: Jadi setelah Raziv meninggal siapa yang
menggantikan perannya jika ada event atau urusan-urusan band dengan pihak luar?
Redda: Untuk sementara anak-anak masih bisa
handle, ada Adam juga yang mungkin bisa gantiin karena merasa diamanati jadi
untuk sementara dihandle sama Adam untuk sementara ini.
Popo: Kamu tau musisi yang di sukai sama
Raziv?
Redda: Lebih ke karakter suara yah… Ki
Amenk (Disinfected)
Adam: Influence
Redda: dari dulu dari SMA semenjak
Bandung Death Fest 4 yang Demons Damn main, kita-kita diajakin tidak ada yang
datang tapi dia ngebela-belain datang pake baju Disinfected yang lusuh, sampe
disindir sama anak-anak yang lain tetep pride dengan baju Disinfected nya
Adam: Baju yang gambar orok(bayi)..pride aja dia
Adam: Dia (Raziv) racun death metal
dianak-anak.
Popo: Jadi bisa dibilang yang meracuni
temen-temen Microcorps itu Raziv?
Adam: iya jadi Raziv lah yang ngenalin
Disinfected dan Jasad dan band-band yang lain.
Popo: Apa saja musik yang disukain sama
Raziv? Band apa saja yang disukainya?
Redda: Besiknya brutal cuman karena
kapasitas vocalnya yang tidak kesana jadi menyesuaikan dengan anak-anak dan musik
juga tapi pengennya sih dari dulu brutal tapi kesini-kesini sempat dengerin
Faceless kalo yang dari luar, Kataklysm, semakin diperuncing ya cocoknya disini
gendre Devormity terakhir dibikin fix.
Adam: yang pertama kali ngeliatin facebook
nya Popo ke saya kan si Jack (nickname Raziv) “dam tingali yeuh Vokalis awewe ngeri (dam ni liat vokalis cewe
ngeri)”
Redda: Dapet sticker band-band Ujungberung
pertama kali dari Raziv
Adam: live track pertama kali Devormity
sebelum ganti nama dari Hate God Family jadi Devormity kan ke om Bobby dulu
Bobby: . . .
Semua tertawa
Bobby: lupa…
Adam: 2007-an
Redda: 2007, 2008an
Bobby: lagi soleh
itu, lagi baik…. Lupa lagi
Saat itu Iho (Hummiliation), adiknya Adam
Hilmi Harisandy (Stroke) dan Ayul Syahrul (Stroke) datang untuk menjemput Adam
dan Reda pulang ke Soreang menuju rumah Adam karena pada hari itu adalah hari
ulang tahun Adam.
Popo: Tolong ceritakan tentang proses
recording kalian, adakah kejadian lucu atau sebagainya?
Redda: Ya seperti biasa saja namanya
proses recording susah senang bersama, dibela-belain overtime sampe tidak makan
untuk nutupin biaya studio, antar jemput player, bongkar pasang alat Raziv
selalu melakukannya tanpa beban, santai saja karena saat proses menggunakan
mobil Raziv tapi tidak pernah ribet nanya tentang bensin atau apa
Popo: Dimana sih recordingnya?
Redda: Di Masterplan sama Extend studio
Bobby: pas di
Masterplan kita datang
Redda: Iya itu pas baru beres drum
Popo: Iya kebetulan waktu itu ada perlu sama
Oteng jadi bisa sekalian lihat kalian yang lagi proses rekaman, tapi waktu itu
Raziv tidak ada.
Redda: Iya dia sedang sibuk kerja. Datang
ke studio terus pergi kerja lagi
Popo: Adakah kejadian lucu dengan Raziv saat
rekaman?
Redda: Kejadiaan yang lucu saat take
vocal, pas artikulasi bahasa Inggris sering diulang-ulang jadi Inggrisnya
Inggris Jawa… I’m ready jadi am redhi
(semua tertawa)
Bobby: Orang Jawa
dia?
Redda: Ehh bukan, Sunda asli sebagai
Kiaracondong. Hanya dia pas take I’m
ready nya versi Kediri sampe sama Oteng diulang beberapa kali di pas bagian I’m
ready nya saja
Popo: Pas bagian vocal di take nya sama
Oteng… makasih deh…haooohhh (semua tertawa)
Popo: Rencana apa saja yang sudah kalian buat
bersama sewaktu Raziv masih ada?
Redda: Rencana anak-anak kedepan pengen
terus bisa berkarya, bikin album lagi tapi amanat terakhir Almarhum ke temen
juga Dia berpesan seperti yang menasihati “main band itu harus benar, jangan
pantang menyerah, saya pun beres dari album satu tahun setelah habis kontrak
mau resign dulu mau fokus kerja”… itu saja
Redda: Melakukan tour bersama, bikin
launching dan Dia juga kepikiran untuk memproduksi sendiri merchandise Devormity
karena mungkin Raziv sudah punya modal.
Popo: Setelah Raziv meninggal kira-kira
bagaimana dengan rencana kalian bersama itu?
Redda: Tetap kita jalani invasi almarhum,
ingin membuktikan usaha bersama dari dulu biar bisa bangga juga.
Popo: Bagaimana Raziv ketika diatas panggung
bersama kalian?
Redda: Termasuk orang yang komunikasinya
tidak terlalu heboh, seadanya dia dan tidak pernah diada-ada
Adam: sok da lain nonton wayang atuh(ayo
kalian bukan sedang menonton wayang)
Redda: Itu kata-kata dulu yang sering
terucap, dari pertama.
Semua tertawa
Popo: Karena pembawaannya dia yang pendiam
juga mungkin ya jadi Almarhum tidak terlalu banyak ngomong di atas panggung.
Redda: Pembawaan pribadinya
Popo: Tapi memang pendiam Raziv itu orangnya?
Redda: Ya pendiam tapi kadang-kadang suka
nyeletuk (berucap) yang bikin orang semua tertawa
Adam&Redda: Ngalonyeng
Popo: Humoris lah ya… tapi cenderung diam
tidak heboh banyak cingcong
Popo: Rencana apa yang sudah disiapkan oleh
Devormity untuk posisi vocal?
Redda: Untuk saat ini masih masa-masa
berkabung jadi kami belum memikirkan untuk kandidat pengganti Almarhum, untuk
di album juga lineup nya masih bersama almarhum tapi mungkin kita juga tidak
bisa terus berduka cita, harus move on ya harus ada penggantinya almarhum yang
dekat yang tau bener-bener tentang Devormity dan mungkin almarhum pun akan
merasa tenang dengan penggantinya.
Adam: masih ada kaitannya dengan
anak-anak juga
Redda: Habis release album baru mikirin
kesana
Popo: Dalam masa berkabung seperti sekarang ini
siapa yang akan menggantikan posisi sementara almarhum untuk performance
Devormity sekarang-sekarang ini?
Redda: Kebetulan gigs terdekat bulan
depan di Bandung tanggal 11 mei di acara Wickedend
tahun ini, pake vocal yang emang gimana ya dam?
Adam: yang suka sharing sama Raziv, Irvan (Entombment) dan Boyo (Crematopsy)
Redda: Mereka yang sering share dengan
Almarhum, secara kasarnya berbagi ilmu
Popo: Alasannya itu kenapa kalian memilih
mereka berdua?
Redda: Iya, keterkaitannya dengan
almarhum gede, mungkin bisa lebih dapet. Bukan karena karakter vocal sama atau
apa tapi history.
Adam: Lagian kalau ambil orang baru juga
tidak enak, takut tidak tau karakternya.
Popo: Untuk saat ini apa kesulitan yang
kalian rasakan?
Redda: Berhubung kita band dari bandung
selatan yang tidak sering di expose, mau gimanapun pergerakan kita tetap saja
Ujungberung Nyawanya Deathmetal di Bandung, kesulitan kita adalah menunjukan
bahwa kami ini ada karena kami berasal dari Bandung selatan. Ya itu sih kendala
yang dihaapi saat ini
Adam: Mungkin gini ya,ya mungkin perasaan
ya… agak sedikit di beda-bedakan karena mungkin kita bukan berasal dari
Ujungberung jadi ya maklum lah kita juga newrocky, pendatang baru.
Bobby: Kapan
rencana album kalian akan release?
Redda: Rencana tahun ini bulan juni
sebelum puasa
Bobby: Berapa lagu?
Redda: Didalamnya ada 10 track, 1 intro,
1 cover song, 1 outro, lagunya ada 7
Bobby: Cover song
lagu apa?
Redda: Dari Jasad ‘Urin Campur Nanah’
Bobby: Wow sebagai
legend
Redda: Almarhum pertama kali ngasih tau
lagu Deathmetal ke Reda yang itu waktu SMA kelas 1, nah ini Deathmetal, ini
gimana drum nya ko bisa gini? dikasih tau… sampai saya dikenalin untuk les drum
ke Papap (Dani Dismemberment Torture), Abaz (Jasad), dulu waktu masih muda.
Bobby: Dari ke-8
lagu ini yang mana yang paling sulit kalian garap?
Redda: Sebenernya lagu yang sulit bukan
lagu yang paling enak, kembali lagi ke konsumsi publik yang menilai tapi ada
beberapa track yang bikin stuck sampai di studio marah-marah, ada di track ke 5
judulnya ‘Horror zone’ tapi yang responya bagus bukan lagu yang itu malah yang
track ke 3 ‘Invasi Jelaga Pusara’
Popo: Yang menjadi favorit Almarhum sendiri
yang mana?
Redda: Yang track ke 3 ‘Invasi Jelaga
Pusara’, dan track 9 yang merupakan title album sendiri ‘Revolusi dan Agresi’.
Kalau mau manggung kedua lagu tersebut harus selalu dibawakan.
Popo: Lirik semua almarhum yang buat?
Redda: Ada beberapa yang saya bantu tapi
tidak banyak, semuanya almarhum yang membuat.
Popo: Kebanyakan liriknya bercerita tentang
apa?
Redda: Peperangan, bisa diartikan perang
militer bisa juga diartikan perang dalam kehidupan sehari-hari.
Popo: Bagaimana sikap almarhum terhadap band,
apakah disiplin, keras atau cenderung santai?
Redda: Sebenernya almarhum kalau sudah
ada kemauan itu keukeuh malah keras kalau dikatakan tapi tetap Dia
mempersilahkan kami bagusnya seperti apa, minta saran juga dengan yang lain
seperti sempat ada pikiran untuk featuring mau itu di vocal atau di instrument
tapi almarhum keukeuh mau bagus atau jelek ini karya kita full tidak mau ada
campur tangan yang lain takut ada yang berpikir ingin menaikan nama atau apa,
biar saja mau bagus atau jelek ini hasil kita.
Bobby: Untuk
proses recordingnya berapa lama, mulai dari bikin guide sampai tracking?
Redda: Dari guide tidak lama, istirahat
tiga hari langsung masuk drum, dari drum satu hari besoknya selang satu hari
gitar selang satu hari bas, satu minggu. Terakhir vocal satu sift-satu sift,
kalau ditotal bersihnya dua mingguan tidak sampai satu bulan.
Bobby: itu di
Masterplan?
Redda: Drum sama gitar di Masterplan,
bass sama vocal di Extend.
Popo: Bagaimana cerita kalian bisa bekerja
sama dengan ESP?
Redda: Lebih karena pertemanan ya,
awalnya Humiliation yang di release dan sering antar Adam ketemu bos Iwan, saya
ngajuin dan tidak lama di acc tapi ada obrolan tentang materi, beberapa lagu
yang dipilih sama bos iwan lolos dan sisanya dilakukan perubahan, setelah
dilakukan perubahan dan bos Iwan akhirnya menyetujui seluruhnya dan meminta
sampling, live recording dulu lalu fix tandatangan kontrak. Sebelum kita recording
kita sudah deal kontrak dengan ESP.
Bobby: Layout
cover dibuat oleh siapa?
Redda: Gustav.
Bobby: Influence
untuk album ini apa saja? Sebutkan 5 saja.
Redda: Vomit Remnants dari Jepang, Dying
Fetus, Kataklysm, Parental Advisor, Cannibal Corpse.
Popo: Untuk almarhum sendiri influence untuk
di album lebih kemana?
Redda: Parental Advisor dengan Kataklysm.
Bobby: Pesan untuk
para pembaca dan fans kalian?
Redda: Meskipun almarhum sudah tidak ada kita
masih tetap bisa jalan malah motivasinya masih tetap ada dan jangan bosan untuk
tetap supports dan makasih untuk tetap memperhatikan dan mendukung.
Popo: Terima kasih atas waktu yang telah
kalian luangkan meskipun masih dalam suasana berkabung, kami tidak bermaksud
untuk membuat kalian bersedih mengingat Raziv yang sudah meninggalkan kita
semua.
Redda: Saya juga berterima kasih untuk
busuk webzine dan team Popo, Bobby, Kieran dan yang jauh disana yang belum
pernah berjabat tangan (RIP Yoedi), jangan kapok tanpa adanya media kita sulit
bertahan hingga saat ini.
Adam: Jangan kapok untuk melakukan
interview, siapa tau nanti ada lagi info-info terbaru
Redda: Via internet ada translate lebih
enak
Interview berakhir, terima kasih untuk
teman-teman komunitas Microcorps dari Soreang, Bandung selatan. Sukses untuk
kalian semua disana.
WAWWW!!!
ReplyDelete