Thursday, April 24, 2014

INTERVIEW: Raziv Rizal Sidiq ‘Jack’ akan selalu hidup dalam karyanya bersama Devormity

INTERVIEW: Wawancara bersama Redda ‘Midz’ Devormity
Wawancara saya bersama Redda Midz (drums) dari DEVORMITY (Bandung, Indonesia brutal old-school death-metal)

Oleh Popo, wawancara selasa 22 april 2014

DEVORMITY is: Raziv Rizal Sidiq ‘Jack’ on Vocal, Midz on Drums, Ekky on Bass, LaVey Pewthers on Guitar.

Popo: Hello. Terima kasih telah meluangkan waktunya untuk melakukan wawancara dengan website kami, sebelumnya saya mewakili team dari Busuk webzine ingin menyampaikan turut berbelasungkawa atas meninggalnya vokalis kalian Raziv.
Popo: Sebelumnya saya pengen tau dong kegiatan Devormity saat ini? Sedang disibukan dengan kegiatan apa sih kalian… 

Redda: Kesibukan sekarang proses recording sudah beres, tinggal nunggu cover album selesai dikerjakan, kalau sudah beres bisa langsung naik cetak printing dari ESP

Popo: Ohh sekarang ini dalam pengerjaan pembuatan design cover?

Redda: Iya pembuatan gambar, nunggu itu saja tidak ada kesibukan yang lain… keburu almarhum sudah tidak ada tapi tidak di pending, tetap saja jalan

Popo: Pertama kali temen-temen Devormity tau kabar Raziv meninggal itu kapan?
 
Redda: Pertama kali yang tau kabar itu saya sendiri dapat kabar dari Agi (Demigod) katanya dia dihubungi oleh ibunya Raziv yang menanyakan keberadaan Raziv yang tidak ada kabar setelah 24 jam, lalu saya dihubungi oleh ibunya Raziv, malam itu saya langsung mengabari teman-teman yang lain tapi masih belum yakin hingga keesokan harinya saya melihat di media, internet bahwa Raziv sudah benar-benar meninggal. Langsung saya datang ke TKP bersama Adam (Humiliation) dan teman-teman yang lain.

Popo: Hubungan raziv dengan teman-teman di Devormity sendiri seperti apa?

Redda: Raziv itu orangnya teu pundungan (red: tidak ambekan), belum pernah membuat masalah dengan anak-anak, soleh-soleh saja makanya tikak menyangka harus terbunuh dengan cara tragis kaya gini da pijajauheun ka pipaseaeun (bukan orang yang suka membuat ribut/onar).

Popo: Bukan trouble maker lah ya…

Redda: Nah iya… malah mood booster, heureuy-heureuy (suka becanda)…
 
Popo: Hubungan Raziv dengan teman-teman diluar band bagaimana?

Redda: Sama komunitas woles-woles saja, sama teman-teman band yang lainnya juga belum pernah menyimpan sesuatu hal yang negative, orangnya netral, seperlunya gitu… tapi untuk masalah pekerjaannya kurang tau karena dia jarang curhat jadi saya tidak tau dengan masalah pekerjaannya.

Popo: Apakah dia sering share hubungan pribadi sama temen-temen di band?

Redda: Hubungan pribadinya cenderung tertutup malah curhatnya ke orang yang biasa-biasa bukan ke band, bukan ke komunitas atau ke anak-anak yang deket tapi ke temen-temen yang udah lama tidak bertemu kaya temen SMA, orang-orang yang netral yang tidak pernah cari masalah dan tidak suka menyebarkan omongannya dan rahasianya

Popo: Ohh berarti temen-temen sebandnya ember(tidak bisa menyimpan rahasia)

Redda: Kalo anak-anak ember karena care, ember itu karena care sama masalah yang sedang teman hadapi

Adam: tidak mau membebani anak-anak jadi cukup dia dan teman-teman lain saja yang tau

Popo: Peran Raziv dalam band itu sebesar apa? Apakah sebagai leader atau hanya mengikuti yang lain?

Redda: Raziv itu adalah penggagas yang membentuk band, yang ngajakin anak-anak dan lainnya juga, yang ngurus ini itu, ya leader deh setiap ada acara apa-apa pasti Raziv yang mengurus semuanya

Popo: Jadi setelah Raziv meninggal siapa yang menggantikan perannya jika ada event atau urusan-urusan band dengan pihak luar?

Redda: Untuk sementara anak-anak masih bisa handle, ada Adam juga yang mungkin bisa gantiin karena merasa diamanati jadi untuk sementara dihandle sama Adam untuk sementara ini.

Popo: Kamu tau musisi yang di sukai sama Raziv?

Redda: Lebih ke karakter suara yah… Ki Amenk (Disinfected)
Adam: Influence

Redda: dari dulu dari SMA semenjak Bandung Death Fest 4 yang Demons Damn main, kita-kita diajakin tidak ada yang datang tapi dia ngebela-belain datang pake baju Disinfected yang lusuh, sampe disindir sama anak-anak yang lain tetep pride dengan baju Disinfected nya

Adam: Baju yang gambar orok(bayi)..pride aja dia

Adam: Dia (Raziv) racun death metal dianak-anak. 

Popo: Jadi bisa dibilang yang meracuni temen-temen Microcorps itu Raziv?

Adam: iya jadi Raziv lah yang ngenalin Disinfected dan Jasad dan band-band yang lain. 

Popo: Apa saja musik yang disukain sama Raziv? Band apa saja yang disukainya?

Redda: Besiknya brutal cuman karena kapasitas vocalnya yang tidak kesana jadi menyesuaikan dengan anak-anak dan musik juga tapi pengennya sih dari dulu brutal tapi kesini-kesini sempat dengerin Faceless kalo yang dari luar, Kataklysm, semakin diperuncing ya cocoknya disini gendre Devormity terakhir dibikin fix.

Adam: yang pertama kali ngeliatin facebook nya Popo ke saya kan si Jack (nickname Raziv) “dam tingali yeuh Vokalis awewe ngeri (dam ni liat vokalis cewe ngeri)”

Redda: Dapet sticker band-band Ujungberung pertama kali dari Raziv

Adam: live track pertama kali Devormity sebelum ganti nama dari Hate God Family jadi Devormity kan ke om Bobby dulu

Bobby: . . .

Semua tertawa

Bobby: lupa…

Adam: 2007-an

Redda: 2007, 2008an

Bobby: lagi soleh itu, lagi baik…. Lupa lagi

Saat itu Iho (Hummiliation), adiknya Adam Hilmi Harisandy (Stroke) dan Ayul Syahrul (Stroke) datang untuk menjemput Adam dan Reda pulang ke Soreang menuju rumah Adam karena pada hari itu adalah hari ulang tahun Adam.

Popo: Tolong ceritakan tentang proses recording kalian, adakah kejadian lucu atau sebagainya?

Redda: Ya seperti biasa saja namanya proses recording susah senang bersama, dibela-belain overtime sampe tidak makan untuk nutupin biaya studio, antar jemput player, bongkar pasang alat Raziv selalu melakukannya tanpa beban, santai saja karena saat proses menggunakan mobil Raziv tapi tidak pernah ribet nanya tentang bensin atau apa
Popo: Dimana sih recordingnya?

Redda: Di Masterplan sama Extend studio

Bobby: pas di Masterplan kita datang

Redda: Iya itu pas baru beres drum
Popo: Iya kebetulan waktu itu ada perlu sama Oteng jadi bisa sekalian lihat kalian yang lagi proses rekaman, tapi waktu itu Raziv tidak ada.

Redda: Iya dia sedang sibuk kerja. Datang ke studio terus pergi kerja lagi

Popo: Adakah kejadian lucu dengan Raziv saat rekaman?

Redda: Kejadiaan yang lucu saat take vocal, pas artikulasi bahasa Inggris sering diulang-ulang jadi Inggrisnya Inggris Jawa…  I’m ready jadi am redhi (semua tertawa)

Bobby: Orang Jawa dia?

Redda: Ehh bukan, Sunda asli sebagai Kiaracondong.  Hanya dia pas take I’m ready nya versi Kediri sampe sama Oteng diulang beberapa kali di pas bagian I’m ready nya saja

Popo: Pas bagian vocal di take nya sama Oteng… makasih deh…haooohhh (semua tertawa)

Popo: Rencana apa saja yang sudah kalian buat bersama sewaktu Raziv masih ada?

Redda: Rencana anak-anak kedepan pengen terus bisa berkarya, bikin album lagi tapi amanat terakhir Almarhum ke temen juga Dia berpesan seperti yang menasihati “main band itu harus benar, jangan pantang menyerah, saya pun beres dari album satu tahun setelah habis kontrak mau resign dulu mau fokus kerja”… itu saja
Redda: Melakukan tour bersama, bikin launching dan Dia juga kepikiran untuk memproduksi sendiri merchandise Devormity karena mungkin Raziv sudah punya modal.

Popo: Setelah Raziv meninggal kira-kira bagaimana dengan rencana kalian bersama itu?

Redda: Tetap kita jalani invasi almarhum, ingin membuktikan usaha bersama dari dulu biar bisa bangga juga.

Popo: Bagaimana Raziv ketika diatas panggung bersama kalian?

Redda: Termasuk orang yang komunikasinya tidak terlalu heboh, seadanya dia dan tidak pernah diada-ada

Adam: sok da lain nonton wayang atuh(ayo kalian bukan sedang menonton wayang)

Redda: Itu kata-kata dulu yang sering terucap, dari pertama.

Semua tertawa
Popo: Karena pembawaannya dia yang pendiam juga mungkin ya jadi Almarhum tidak terlalu banyak ngomong di atas panggung.

Redda: Pembawaan pribadinya

Popo: Tapi memang pendiam Raziv itu orangnya?

Redda: Ya pendiam tapi kadang-kadang suka nyeletuk (berucap) yang bikin orang semua tertawa

Adam&Redda: Ngalonyeng

Popo: Humoris lah ya… tapi cenderung diam tidak heboh banyak cingcong

Popo: Rencana apa yang sudah disiapkan oleh Devormity untuk posisi vocal?

Redda: Untuk saat ini masih masa-masa berkabung jadi kami belum memikirkan untuk kandidat pengganti Almarhum, untuk di album juga lineup nya masih bersama almarhum tapi mungkin kita juga tidak bisa terus berduka cita, harus move on ya harus ada penggantinya almarhum yang dekat yang tau bener-bener tentang Devormity dan mungkin almarhum pun akan merasa tenang dengan penggantinya.

Adam: masih ada kaitannya dengan anak-anak juga

Redda: Habis release album baru mikirin kesana

Popo: Dalam masa berkabung seperti sekarang ini siapa yang akan menggantikan posisi sementara almarhum untuk performance Devormity sekarang-sekarang ini?

Redda: Kebetulan gigs terdekat bulan depan di Bandung tanggal 11 mei di acara Wickedend tahun ini, pake vocal yang emang gimana ya dam?

Adam:  yang suka sharing sama Raziv, Irvan (Entombment) dan Boyo (Crematopsy)

Redda: Mereka yang sering share dengan Almarhum, secara kasarnya berbagi ilmu

Popo: Alasannya itu kenapa kalian memilih mereka berdua?

Redda: Iya, keterkaitannya dengan almarhum gede, mungkin bisa lebih dapet. Bukan karena karakter vocal sama atau apa tapi history.

Adam: Lagian kalau ambil orang baru juga tidak enak, takut tidak tau karakternya.

Popo: Untuk saat ini apa kesulitan yang kalian rasakan?

Redda: Berhubung kita band dari bandung selatan yang tidak sering di expose, mau gimanapun pergerakan kita tetap saja Ujungberung Nyawanya Deathmetal di Bandung, kesulitan kita adalah menunjukan bahwa kami ini ada karena kami berasal dari Bandung selatan. Ya itu sih kendala yang dihaapi saat ini

Adam: Mungkin gini ya,ya mungkin perasaan ya… agak sedikit di beda-bedakan karena mungkin kita bukan berasal dari Ujungberung jadi ya maklum lah kita juga newrocky, pendatang baru.

Bobby: Kapan rencana album kalian akan release?

Redda: Rencana tahun ini bulan juni sebelum puasa

Bobby: Berapa lagu?

Redda: Didalamnya ada 10 track, 1 intro, 1 cover song, 1 outro, lagunya ada 7

Bobby: Cover song lagu apa?

Redda: Dari Jasad ‘Urin Campur Nanah’

Bobby: Wow sebagai legend

Redda: Almarhum pertama kali ngasih tau lagu Deathmetal ke Reda yang itu waktu SMA kelas 1, nah ini Deathmetal, ini gimana drum nya ko bisa gini? dikasih tau… sampai saya dikenalin untuk les drum ke Papap (Dani Dismemberment Torture), Abaz (Jasad), dulu waktu masih muda.

Bobby: Dari ke-8 lagu ini yang mana yang paling sulit kalian garap?

Redda: Sebenernya lagu yang sulit bukan lagu yang paling enak, kembali lagi ke konsumsi publik yang menilai tapi ada beberapa track yang bikin stuck sampai di studio marah-marah, ada di track ke 5 judulnya ‘Horror zone’ tapi yang responya bagus bukan lagu yang itu malah yang track ke 3 ‘Invasi Jelaga Pusara’

Popo: Yang menjadi favorit Almarhum sendiri yang mana?

Redda: Yang track ke 3 ‘Invasi Jelaga Pusara’, dan track 9 yang merupakan title album sendiri ‘Revolusi dan Agresi’. Kalau mau manggung kedua lagu tersebut harus selalu dibawakan.

Popo: Lirik semua almarhum yang buat?

Redda: Ada beberapa yang saya bantu tapi tidak banyak, semuanya almarhum yang membuat.

Popo: Kebanyakan liriknya bercerita tentang apa?

Redda: Peperangan, bisa diartikan perang militer bisa juga diartikan perang dalam kehidupan sehari-hari.

Popo: Bagaimana sikap almarhum terhadap band, apakah disiplin, keras atau cenderung santai?

Redda: Sebenernya almarhum kalau sudah ada kemauan itu keukeuh malah keras kalau dikatakan tapi tetap Dia mempersilahkan kami bagusnya seperti apa, minta saran juga dengan yang lain seperti sempat ada pikiran untuk featuring mau itu di vocal atau di instrument tapi almarhum keukeuh mau bagus atau jelek ini karya kita full tidak mau ada campur tangan yang lain takut ada yang berpikir ingin menaikan nama atau apa, biar saja mau bagus atau jelek ini hasil kita.

Bobby: Untuk proses recordingnya berapa lama, mulai dari bikin guide sampai tracking?

Redda: Dari guide tidak lama, istirahat tiga hari langsung masuk drum, dari drum satu hari besoknya selang satu hari gitar selang satu hari bas, satu minggu. Terakhir vocal satu sift-satu sift, kalau ditotal bersihnya dua mingguan tidak sampai satu bulan.

Bobby: itu di Masterplan?

Redda: Drum sama gitar di Masterplan, bass sama vocal di Extend. 

Popo: Bagaimana cerita kalian bisa bekerja sama dengan ESP?

Redda: Lebih karena pertemanan ya, awalnya Humiliation yang di release dan sering antar Adam ketemu bos Iwan, saya ngajuin dan tidak lama di acc tapi ada obrolan tentang materi, beberapa lagu yang dipilih sama bos iwan lolos dan sisanya dilakukan perubahan, setelah dilakukan perubahan dan bos Iwan akhirnya menyetujui seluruhnya dan meminta sampling, live recording dulu lalu fix tandatangan kontrak. Sebelum kita recording kita sudah deal kontrak dengan ESP.

Bobby: Layout cover dibuat oleh siapa?

Redda: Gustav.

Bobby: Influence untuk album ini apa saja? Sebutkan 5 saja.

Redda: Vomit Remnants dari Jepang, Dying Fetus, Kataklysm, Parental Advisor, Cannibal Corpse.

Popo: Untuk almarhum sendiri influence untuk di album lebih kemana?

Redda: Parental Advisor dengan Kataklysm.

Bobby: Pesan untuk para pembaca dan fans kalian?

Redda: Meskipun almarhum sudah tidak ada kita masih tetap bisa jalan malah motivasinya masih tetap ada dan jangan bosan untuk tetap supports dan makasih untuk tetap memperhatikan dan mendukung.

Popo: Terima kasih atas waktu yang telah kalian luangkan meskipun masih dalam suasana berkabung, kami tidak bermaksud untuk membuat kalian bersedih mengingat Raziv yang sudah meninggalkan kita semua.

Redda: Saya juga berterima kasih untuk busuk webzine dan team Popo, Bobby, Kieran dan yang jauh disana yang belum pernah berjabat tangan (RIP Yoedi), jangan kapok tanpa adanya media kita sulit bertahan hingga saat ini.

Adam: Jangan kapok untuk melakukan interview, siapa tau nanti ada lagi info-info terbaru

Redda: Via internet ada translate lebih enak

Interview berakhir, terima kasih untuk teman-teman komunitas Microcorps dari Soreang, Bandung selatan. Sukses untuk kalian semua disana.

1 comment: