Thursday, May 30, 2013

WAWANCARA dengan GRAUSIG ‘Old School Brutal Death Metal’ dari Jakarta - Indonesia



 

Monster itu akhirnya bangkit lagi dari kedalaman enam kaki dan waktu yang benar-benar cukup lama 11 tahun tidak terdengar lagi gaung mereka di kancah musik bawah tanah ini....yah mereka adalah The Legend Band from Jakarta yaitu GRAUSIG. Namun pada tahun 2011 lalu band yang memainkan old school brutal death metal ini tampil pertama kalinya di depan para metalheads pada acara charity terhadap Bobby (Mantan bass player - era mini album / Ep 'Feed The Flesh To The Beast' 1996. 

Sebelum band ini vakum cukup lama, yang mana mereka sempat memuntahkan 2 buah mahakarya yaitu Mini Album / Ep 'Feed The Flesh To The Beast' yang dirilis tahun 1994 oleh Graveyard Productions (Surabaya-Indonesia) dan dirilis ulang tahun 1998 oleh Colours Productions (Jakarta-Indonesia)......yang mana Mini Album/Ep ini berisikan 5 lagu dalam format kaset. Dan kemudian pada tahun 1999 Grausig berhasil memuntahkan Full Length Album yang diberi title 'Abandon, Forgotten And Rotting Alone' yang dirilis oleh label Independen / Aquarius Musikindo. Full length album ini berisikan 8 lagu yang dikemas dalam format kaset. Pada tahun ini mereka akan segera memuntahkan The New Ep 'In The Name Of All Who Suffered And Die'....yang berisikan 5 lagu yang akan merusak gendang telinga kalian semua. Mini album ini bisa dikatakan sebagai pemanasan sebelum mereka merilis Full Length Album. Yang jelas kita semua sudah tidak akan bisa menunggu begitu lama untuk gebrakan dari The Legend band ini nantinya. 
Pada kesempatan kali ini, mereka juga telah meluangkan waktunya untuk menjawab beberapa pertanyaan dari Busuk Webzine. Silahkan kalian simak wawancara kami dengan GRAUSIG.
Popo : Hello bro….apa kabar? Terima kasih banyak atas waktunya untuk melakukan wawancara dengan Busuk Webzine. Kieran James (Australia) John Yoedi (Balikpapan) dan Saya share di blog ini. Suatu kehormatan bagi kami bisa melakukan wawancara dengan the legend band ‘GRAUSIG’. Baiklah, kesibukan apa saja yang kalian lakukan di base camp GRAUSIG saat ini?

Grausig: Hello there too, we all in sickness time to answer this your following questions, maaf banget baru jawab interviewnya sekarang kesibukan GrausiG sekarang sedang mempersiapkan materi baru untuk Full Album (LP) selanjutnya yang awal tahun 2014 nanti akan dirilis.

Popo : Tidak lama lagi The New EP ‘In The Name Of All Who Suffered And

Died’ akan segera dirilis bulan Juni 2013. Dan saya yakin kalian begitu antusias dengan akan segera dirilisnya New EP ini. Dan tidak sabar untuk mengetahui good response dan bad response dari para metalheads serta dari beberapa media zine?

Grausig: Yeaaaah actually............ga terlalu antusias buat kami buat kami jelang rilis Ep "In The Name Of All Who Suffered and Died", dalam Ep ini menurut kami hanya sebagai kewajiban sebagai sebuah band untuk merilis album sebagai bentuk representasi terhadap karya-karya yang dihasilkan. Ep ini hanya sebagai semacam"announcment"dari kami bahwa inilah GrausiG, banyak metalhead Indonesia pada khususnya era thn 2000 s/d sekarang yang tidak tau seperti apa, dan apa GrausiG?

Popo : Bisa diceritakan sedikit nggak berapa lama process recording nya? Dan butuh waktu berapa lama untuk mengerjakannya dan apakah semua berjalan sesuai dengan yang kalian harapkan?

Grausig: Proses recording memakan waktu sekitar 2(dua) bulan karena proses recording lebih ke soal teknis, contohnya untuk 2 album sebelumnya : Feed The Flesh To The Beast-Ep.1996 dan Abandon, Forgotten & Rotting Alone-Lp.1999 kami melakukan proses rekaman dengan Full Analog menggunakan Pita Master 2 inch, sedangkan untuk Ep "In The Name Of All Who Suffered And Died" ini kami melakukannnya dengan menggabungkan teknologi keduanya yaitu : DigiLog (Digital-Analog) semua track drum di Ep ini direkam tetap menggunakan metode Analog untuk tetap mempertahankan Ambience dari Drum-set itu sendiri sisanya track Vocal+Backing Vocal, Guitar dan Bass direkam dengan metode Digital dan di mixing juga dengan metode Digital, sejauh ini hasilnya cukup dapat mewakili semua keinginan kami walaupun masih terdapat kekurangan, beda metode masing-masing mempunyai keunggulan dan kekurangan yang berbeda tentunya.

Popo : Bagaimana cara kalian membandingkan The New EP ‘In The Name Of All Who Suffered And Died’ dengan rilisan kalian sebelumnya? Dimana ‘the main different’ nya serta persamaan untuk album sebelumnya?

Grausig: Ep In The Name Of All Who Suffered and Died memuat 5 (lima) buah
lagu plus 1 (satu) intro, kelima buah lagu tersebut masing-masing terdiri dari 4 (empat) lagu lama yang di aransement+direkam ulang serta 1(satu) lagu baru yang sebenarnya tidak dimasukan di album sebelumnya dan baru sempat direkam sekarang. Keempat lagu lama tsb adalah :
Curse Of Satan, Doomsday dari Ep. Feed The Flesh To The Beast 1996 - Awakened From Isolated Vortex Congregation dan Fathers Of The Flesh dari Lp. Abandon, Forgotten & Rotting Alone 1999 
serta lagu baru: Delusion Of Subsequent Enslavement, perbedaannya yang mendasar dari kualitas rekaman yang menurut kami lebih"nendang"dan tempo yang lebih "tight"dibanding 2 album sebelumnya.

Popo: Hampir lupa ni…..bisa nggak kalian perkenalkan current line up dari GRAUSIG saat ini?

Grausig: Current line up was:
James - Vocals
Budi Ridwin - Guitar+Backing Vocals
Ewin - Bass+backing Vocals
Denny – Drums


Popo : Band kalian terbentuk cukup lama yaitu sekitar tahun 1989. Dan telah menghasilkan satu EP ‘Feed the flesh to the Beast’ di tahun 1994 dan satu full length album ‘Abandoned, Forgotten and Rotting Alone di tahun 1999. Dan saat ini kalian akan segera mengeluarkan New Ep ‘In The Name Of All Who Suffered And Died’ yang akan dirilis Juni 2013. Waktu yang sungguh cukup lama dari sejak keluarnya full length album di tahun 1999. Apa saja yang kalian lakukan pada saat itu? Apakah band ini vakum, karena masing-masing personil memiliki kesibukkan kerja atau hal lainnya?

Grausig: GrausiG vakum sekitar 11 (sebelas) tahun lamanya karena kesibukan masing-masing personil serta terjadinya pergantian personil itu sendiri sampai menemukan formasi sekarang yang merupakan formasi tersolid dari yang pernah ada sebelumnya. Sejak tahun 2005 sudah ada rencana untuk menggerakan kembali GrausiG tapi baru terlaksana di tahun 2011 ketika Bassist Era Ep "  Feed The Flesh......................." Bobby Wafat sebagai bentuk penghormatan terhadap dia.

Popo : Saya tahu kalian semua adalah merupakan highly impressive musicians. Dan tentunya masing-masing personil memiliki influence tersendiri serta tidaklah mudah untuk menggabungkannya ke dalam sebuah band. Bagaimana cara kalian untuk melakukan semua ini agar mendapatkan satu konsep music yang mutlak?

Grausig: Kami GrausiG berisi 4 (empat) personil dengan 4 (empat) kepala yang berbeda biasanya kami melakukan workshop sebelum penggarapan lagu dan itu dilakukan di luar jadwal latihan di studio.

Popo : Dan bagaimana kalian mendiskripsikan instruments sound pada GRAUSIG serta typical vocals yang bagaimana yang kalian sukai ?

Grausig: Kami ga pernah terlalu signifikan untuk menyukai salah satu type
sound+vokal yang kami sukai masing-masing, itu lebih ke tanggung jawab personal masing-masing soal sound intrument yang dihasilkan maupun karakter vokal yang dihasilkan yang membentuk satu kesatuan karakter yaitu GrausiG sounds.

Popo : Apakah konsep musik yang kalian mainkan masih tetap sama atau ada sedikit perubahan ?

Grausig: Untuk konsep kami tetap memainkan konsep Death Metal yang sama terserah orang bilang Old/New Skool dengan sentuhan sound yang lebih Low dari sebelumnya. 

Popo : Kebanyakan tema lirik dari death metal menceritakan tentang anti religion, occultism, mysticism, Satanism, mutilation, torture, rape dan sebagainya. Apakah kalian menulis tema lirik seperti yang saya katakan sebelumnya atau? Dan siapa yang bertanggung jawab dalam hal penulisan lirik dan siapa yang membuat konsep musik di GRAUSIG?

Grausig: Ya dari dulu s/d sekarang tema kami was all about the Blasphemycal things, James (vocal) yang membuat semua lyrics tsb.

Popo : Saya sangat senang melihat new cover ‘In The Name Of All Who Suffered And Died’….It’s very amazing and very sick….i like it very much. Siapakah artist yang membuat cover art untuk New EP ini dan siapa yang memiliki konsepnya ? Apakah kalian telah merasa cukup puas dengan hasil tersebut dan Apakah semua itu sudah cukup mewakili seluruh lirik lagu pada New EP kalian ?

Grausig: Konsep cover Ep oleh Bimo Samyayogi (Undying Music) Art oleh Timbul Cahyono (Bvll-Art) keseluruhan cover design memuaskan kita semua hahahahaha............................dan sangat-sangat mewakili dari contains lagu-lagu yang ada di dalamnya yang begitu Suffered until Died.

Popo :  Kadang-kadang terdengar mudah ketika kita mendengarkan sebuah album (dalam hal permainan musik). Namun kita juga harus mengetahui, bahwa untuk mencapai level yang kita inginkan perlu sekali adanya kerja keras sehingga hasilnya akan lebih baik pula. Seberapa sering kalian melakukan latihan dalam seminggu?

Grausig: Jadwal latihan kami rutin minimal seminggu 2 kali latihan dan jadwal ini diperbanyak ketika kami dalam penggarapan materi baru. 

Popo : Just a side question… Bagaimana menurut kalian tentang Busuk Webzine (www.busukwebzine666.blogspot.com) ? Di Busuk webzine, kami mencoba melakukan 2 versi bahasa yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Dan disamping itu juga Kami berusaha untuk tetap selalu update news.

Grausig: Buzuk Webzine sangatlah busuk dalam arti yang sebenarnya hahahahaha..............pertama kali buka artikel di Buzuk Webzine sangatlah terkesan dengan layout it's fuckin sick design, juga pemakaian 2(dua) bahasa yaitu : Indonesia+Inggris yang memudahkan pembaca di luar (worldwide) dapat dengan mudah memahami dan mengerti isinya, Up-date news that was "a should do" for the media kind like Buzuk Webzine. (Ed....thanks for your kind words bro)

Popo : Seperti yang telah kita ketahui bahwa Indonesia memiliki good reputation sebagai Negara yang memiliki scene death metal yang sangat kuat. Dan telah banyak band-band luar negeri yang melakukan tour nya ke Indonesia seperti Suffocation, Dying Fetus, Napalm Death, Cannibal Corpse, Grave, Disgorge (USA), Nile dan masih banyak lagi. Bagaimana menurut kalian akan hal ini?

Grausig: Glad to hear that Indonesia was the one has Good Reputation of Strongest Metal Scene in the World...............ini harus dipertahankan cuma kesempatan yang sama terhadap band-band metal Indonesia ke luar ke depannya supaya dapat lebih terdengar di luar sana.

Popo : Bisa nggak kalian sebutkan beberapa Gears / Equipment dari Grausig ? Apakah gears tersebut sama dengan yang kalian lakukan pada saat recording dan show/tours?

Grausig: Gears kami tetap sama yang kami pakai saat recording dan perform di panggung : 
James (Vocals) uses AKG+Shure SM 58 mic
Budi Ridwin (Guitar+Bacing Vocals) uses Dean Guitar with Ibanez Head Cabinet Amplification+Shure SM 58 for Vocals
Ewin (Bass+Backing Vocals) uses Ibanez Bass with Galien Kruegger Head Cabinet Amplificaton+Shure SM 58 for Vocals
Denny (Drums) uses Yamaha Double Bass Drums with 12", 13", 14" toms+16" Floor Toms, 14" Pearl Drums Racks,Tama BlackPanther Snare Drums, All Zildjian"A Custom"cymbals, Axis Pedals and Triggers

Popo : Sekarang ini masih ada saja beberapa band-band metal tanah air atau oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan mencuri artwork orang lain untuk membuat cover art pada t-shirt band mereka. Bagaimana menurut kalian dalam mengatasi hal ini? Menurut saya pribadi….padahal telah banyak artist-artist metal tanah air yang dapat membuat cover art tersebut….tapi kenapa masih ada saja yang mencurinya....benar-benar sangat disayangkan hal seperti ini.

Grausig: Kejadian serupa pernah menimpa kami sebelumnya salah satu design/art dari t-shirt kami pernah dicuri dan dipakai oleh band lain bahkan band tsb juga sudah lumayan"wellknown"namanya, yang penting adalah"kesadaran"masing-masing terhadap hak cipta maupun hak pakai terhadap design yang bersangkutan, apa ga malu juga kan pakai design punya band lain?????

Popo : Apakah rencana kedepan dari GRAUSIG? Apakah kalian akan mempersiapkan new full length album dalam waktu dekat ini atau juga akan melakukan beberapa show/tours?

Grausig : Ke depannya kita sedang persiapkan materi untuk Full Album yang akan rilis di awal 2014, Tour juga akan kami jalani setelah rilis di bulan Juni 2013 ini sebagai promo dari Ep"In The Name Of All Who Suffered And Died" 

Popo : Terima kasih banyak atas waktunya untuk menjawab beberapa pertanyaan singkat dari Busuk Webzine. Sukses selalu untuk GRAUSIG. Adakah pesan-pesan untuk para death freaks?

Grausig : Message.....FOR ALL WHO DISBELIEVE ABOUT OUR EXISTENCE.......................FUCK YOUUUUUUUUU !!!!!!!!!!


(Diwawancarai oleh Popo of Demons Damn, 25 May 2013)


Untuk kalian yang ingin mengetahui informasi lebih tentang band lawas ini bisa di check link di bawah ini : 
http://www.grausig.com
http://www.reverbnation.com/GrausigOfficial
https://www.facebook.com/GrausigOfficial



No comments:

Post a Comment