Agung DETRTIVOR, Aryo DEADLY WEAPON, Dimex DETRITIVOR, Adin WARHAMMER, Obit CRANIAL INCISORED, Yogya, 13 Oct 2011 |
Wawancara
saya bersama Obet (drums) dan Halim (guitarist) dari CRANIAL INCISORED
(Yogyakarta, Indonesia
progressive death-metal)
Oleh
Kieran James (University
of Southern Queensland )
Wawancara:
13 October 2011 di Yogyakarta
Komentar
Extra diberikan oleh Oki, pemain bass dari DEATH VOMIT.
“Bila
ada sepuluh band disini maka disini ada sepuluh genre” – Halim, CRANIAL
INCISORED
CRANIAL
INCISORED adalah: Obet (drums), Halim (guitar), Mal (bass), dan Didit (vocals).
Translation oleh: Popo (DEMONS DAMN & BUSUK WEBZINE)
Pendahuluan:
CRANIAL INCISORED adalah band progressive avant-garde death-metal dari Yogyakarta . Mereka mempunyai reputasi yang kuat dan
pengikut yang cukup besar baik di Indonesia maupun di luar negri. Di
tahun 2003 album Rebuild: the
Interpretation of Irrational Behaviour dinilai 82% dan 77% oleh dua orang
peninjau dari Metal-archives.com. Bermain di acara “Bandung Berisik” acara
metal terbesar di asia tenggara, disaksikan
oleh 20,000 orang. Wawancara dimulai hanya dengan Obet dan Halim bergabung
bersama kami ditengah-tengah wawancara. Halim adalah pria yang pandai dan
bijaksana dan dia menerangkan dengan jawaban yang sangat rinci. Saya senang
bisa mewawancarai Halim dan Obet di Yogya pada 13 October 2011. komentar Extra diberikan
oleh Oki, pemain bass dari DEATH VOMIT.
Agung, Dimex, Obet, Halim (CRANIAL), Kieran |
Kieran
James: Hi Obet, bisakah kamu ceritakan tentang sejarah band?
Obet: saya bergabung
dengan band sekitar lima
tahun lalu, 2006. saya tau bahwa Cranial terlahir pada tahun 1998. saya adalah
drummer ke tiga. Drummer pertama adalah Fadly, drummer kedua Roy [Agus] dari
Death Vomit, [dan] saya yang ke tiga. Saya bergabung dengan band. sebenarnya [sebelumnya]
saya adalah penggemar dan pendengar.
KJ: jenis
musik apa yang kamu mainkan?
Obet: di satu lagu
saya mengisi materi ... [lalu] chaotic math, math metal; contohnya seperti
Dillinger Escape Plan [USA ].
Seperti juga band Naked City [USA ].
KJ: apa
yang mempengaruhi kamu dalam musik?
Obet: setiap pemain
mempuanyai pengaruh yang berbeda-beda. Saya sendiri mendengarkan banyak jenis
musik tidak hanya death-metal – jazz, rock, [dan] progressive [KJ: Obet bekerja
sebagai pengajar drum.]
KJ: berapa
album yang dimiliki oleh band?
Obet: dua. Saya
bermain di album kedua. [KJ: kedua album mereka adalah Rebuild: the Interpretation of Irrational Behaviour tahun 2003 dan Lipan’s Kinetic tahun 2009.]
KJ: dikota
mana saja kamu pernah bermain?
Obet: Jakarta , Bandung , Jawa
Timur, Bali , Jawa Tengah. Sebenarnya musik
band saya tidak terlalu death-metal.
[pada
saat itu halim tiba dan bergabung dalam wawancara tapi sayangnya tempat
makannya sudah tidak bisa melayani pemesanan makanan]
Halim: kita memulai
sekitar tahun 1998-99. dengan personil asli yang bertahan [lanjut] hingga
sekarang hanya saya saja. Saat terbentuk kita memainkan, old-school
death-metal. Kita memainkan Cannibal Corpse versi kita di studio [semua
tersenyum termasuk Oki dari DEATH VOMIT yang berada dan melihat disini ]. Kami
berubah di tahun 2000. kami mendapat banyak pengaruh lain seperti jazz, math
music [dan] noise. Kita membuat album pertama kita di tahun 2003. itu adalah
pertama kalinya kita memperkenalkan gaya
baru kami kepada publik. Ini mungkin pertama kalinya musik seperti [jenis] ini
dimainkan di Indonesia .
Orang lain mungkin telah mulai berexperimen tetapi belum ada yang mengeluarkan
album dengan jenis seperti ini. Kami memakai drummer ini [Halim menepuk bahunya
Obet] tahun 2006 dan kami membuat album kedua kami pada tahun 2008. kami
mengeluarkan album ini pada tahun 2009. setelah mengeluarkannya di tahun 2009 kita
mendapatkan penghargaan untuk album Death Metal terbaik pada tahun 2010 dari
majalah Trax. Judul albumnya Lipan’s Kinetic.
Kita mendapatkan
perubahan lain setelah album ini. Kita selalu berkembang dari satu style ke
style lainnya, kita mempunyai banyak unsur jazz, banyak unsur math, [dan] ini
lebih sulit [dan] tidak terduga. Ketika kita mengeluarkan album pertama
orang-orang masih heran pada jenis ini, tapi pada album kedua, kita mengalami
kejenuhan dan mematahkan semua batasan kedalam style kita. Orang-orang berpikir
beberapa aspek tidak sesuai dengan death-metal tapi kami memasukannya dalam
musik kami.
KJ: Oki, apa
pendapat kamu tentang band ini?
Oki
DEATH VOMIT: menurut saya ini band bagus; dan ini band lama juga. Mereka adalah
band pertama di Indo dengan jenis seperti ini.
KJ: apa
rencana yang kamu punya untuk kedepannya?
Halim: Lebih
berkembang. Kita tidak tahu style apa yang akan kami kerjakan. Kita tumbuh,
kita berkembang, kita lewati batas, [dan] kita tidak tau kemana kita akan pergi...
KJ: sekarang
untuk pertanyaan yang menurut semua orang di band yang lain adalah pertanyaan
yang sulit: mengapa kamu berpikir kalau sekarang death-metal sangat terkenal di
Indonesia?
Halim: saya rasa
mungkin karena pengaruh yang masuk dari Heavy Metal America [KJ: band-band pada
zaman 1990an seperti Pantera, Biohazard, dan Machine Head dan kemudian Unearth,
Shadows Fall dan Lamb of God] membuat orang-orang muda menyukai band-band baru
dan mengubah kepopuleran [mengambil tempat] dari old-school ke new- school. Banyak
orang-rang muda sekarang yang hanya menyukainya sementara saja. Kita tidak tau
apakah mereka akan menyukai ini [lebih dari] sementara. Media besar membantu
kami menjadi terkenal – banyak band-band baru, banyak style-style baru.
KJ: jika
seseorang berkata, “kamu orang Indonesian mengapa kamu memainkan musik barat”, apa
yang akan kamu katakan pada mereka?
Halim: musik ini
sangat universal. Kita memainkan beberapa musik barat tapi kita gabungkan
dengan style-style baru yang lain. Kami mengambil banyak style dan
menggunakannya dengan banyak style baru.
KJ: hal
bagus apa yang ada di scene Yogya?
Halim: satu kata: “berbeda”.
KJ: “berbeda”
dalam arti kata yang sebenarnya atau “berbeda” dari scene yang lain?
Halim: berbeda
dalam arti kata yang sebenarnya dan berbeda dari scene kota-kota lain, tidak
hanya dalam death-metal tapi dalam budaya dan seni. Ini seperti kekayaan tapi
ini harus ditemukan. Banyak musisi disini mempertunjukan jenis yang berbeda
dari seni tapi mereka tidak terkenal di Negara lain. Bila ada sepuluh band
disini maka akan ada sepuluh genre.
KJ: apa disini
ada masalah dalam memainkan death-metal?
Halim: tidak karena
kita bermain untuk bersenang-senang.
KJ: pekerjaan
lain apa yang kamu punya?
Halim: Design graphis.
KJ: kontribusi
apa dari DEATH VOMIT untuk scene disini?
Halim: kontribusi
yang sangat besar yang saya pelajari dari mereka. Saya sendiri belajar dari
Sofyan [guitar/ vocals dari DEATH VOMIT] untuk berhubungan dengan metalhead diluar sana , korespondensi (surat-menyurat) dengan
band-band lain di Negara lain, bagaimana untuk mendapatkan wawancara dari
majalah, sesuatu seperti itu. Membuat saya ketagihan untuk melakukannya. Ketika
saya mengirimkan demo dan seseorang yang tidak saya kenal memberikan
komentarnya itu sangat berharga. Terasa sangat berbeda jika mereka mengetahui
saya. Hal itu membuat saya ketagihan untuk menghubungi dan saling mengenal satu
sama lain.
Obet: saya setuju
dengan itu.
KJ: bercerita
tentang apa lirik yang kamu buat?
Halim: fiksi ilmiah,
pisikologi, masa depan, tidak ada tentang gore. Lirik-lirik ditulis oleh vokalis.
Dia bertanya apa yang kita inginkan untuk dimasukan dalam lirik. Saya
menyarankan kepadanya sesuatu dari film. Dia yang mengerjakan ditailnya.
KJ: kamu
tidak suka menulis tentang lirik gore?
Halim: tidak, tidak
[tersenyum].
KJ: apa
rencana untuk kedepannya?
Halim: kita
berencana tur Asia Tenggara dan mengerjakan album baru.
KJ: apa
yang telah kamu mulai untuk album baru?
Halim: Tiga. Lagu
terakhir masih dalam proses di studio, belum siap dimainkan.
KJ: perubahan
apa yang ada dalam album baru?
Halim: seperti
Meshuggah [Sweden ],
tempo, dibuat lebih seperti math.
KJ: ini
hampir sama seperti pertanyaan sebelumnya tentang death-metal di Indonesia tapi
kali ini lebih pribadi. Kenapa kamu suka memainkan death-metal?
Halim: itu akan
memacu adrenalin. Ketika saya melakukannya saya akan mendapatkan banyak karakter
untuk pendewasaan, untuk mengembangkan skill saya, [dan] menambah pengetahuan. Itu
sebabnya mengapa saya mengembangkan pengaruh, untuk pendewasaan.
KJ: terakhir,
ada pesan untuk penggemar?
Halim: musik adalah
kegembiraan dan karena itu kita masih memainkan apa yang kita mainkan sekarang
dan esok.
KJ: apakah
kamu berharap untuk bermain dalam Hellnation Festival 17 October nanti?
Halim: Ya. Itu
adalah hari jadi kita jadi seperti pesta untuk kita.
KJ: kamu
bermain untuk band lain?
Halim: bassist kita
bermain di DEVOURED.
JOGJA CORPSE GRINDER COMMUNITY - YOU GUYS RULE |
KJ: apakah
kamu suka bila ada band lain bergabung denganmu di panggung seperti Bob Rock
dari BLEEDING CORPSE kadang bersama dengan TURBIDITY dipanggung?
Halim: saya
menyukainya tapi kita tidak punya persiapan untuk itu [tertawa].
Halim: kita bermain
sekali pada festival jazz disini. Festival yang diselenggarakan dua hari dan
kita adalah band metal satu-satunya yang main diacara itu. Pengalamannya adalah
[saat] orang-orang terkejut. Mereka memberikan kami tepukan yang sangat ramai
setelah mereka terkejut. Banyak orang tua disana.
Cynic [USA ] adalah pengaruh besar, Gorguts [Canada ]
mungkin, the Obscura [1998] album
yeah. Juga Cephalic Carnage [USA ],
mereka menggunakan banyak gaya
jazz, dan Dillinger Escape Plan, dan Meshuggah.
KJ: adakah
band lain di Yogya yang menggunakan gaya
ini?
Halim: Tidak.
[wawancara
telah berakhir disini pada pukul 00.30 dan saya punya jadwal kereta yang sangat
pagi untuk meninggalkan Yogya. Seperti Halim yang ingin menceritakan banyak
hal! Sayapun akan kembali untuk mewawancarai CRANIAL INCISORED dan band death Yogya
lainnya dilain waktu.]
No comments:
Post a Comment