Thursday, May 10, 2012

COMMENT: "Mengapa Scene Black Metal sulit berkembang di Bandung?" Oleh: Abah Desecrator (guitarist, IMPISH, Bandung black-metal) (Bahasa Indonesian)


Oleh: Abah Desecrator (guitarist, IMPISH)
9 Mei 2012
Reproduced here with kind permission of Abah Desecrator. 
Frst published as a Facebook Note by Abah, 9 Mei 2012

Abah Desecrator, Bandung, 4 April 2012
Blackmetal, pada dasarnya kita sendiri kadang bingung mengedepankan tema dan jenis musik ini pada ranah wilayah umum, harus satanik, harus ini itu dan harus apa aja lainnya yang sebenarnya makin membuat ilfill pada masyarakat pada label jenis musik ini .Tak bisa dinafikkan bahwa musik ini memang berangkat dari dunia barat dan dari budaya barat yang notabene anti pada agama dan segala bentuk dan jenis lambang yang bersifat religi.Tapi generasi 2nd wave dari musik blackmetal di Norwegia sana memberanikan diri untuk membuat jenis musik yang bersifat pemberontakan terhadap jenis musik yang sangat trendy kala itu ,yaitu death metal dengan hasil karya sound yang low-fi, artwork yang hitam putih dan label rekaman anti-mosh ( mosh adalah urutan rilis dari Earache records yang kala itu merilis band band death metal seperti Napalm Death, Bolt Thrower, Morbid Angel dan lainnya )

Bandung,merupakan barometer musik di Indonesia dengan berbagai genre musik yang menjadi salah satu trendsetter dan tolak ukur perkembangan musik di Indonesia. Scene blackmetal juga salah satunya. Bandung dulu dihuni oleh belasan bahkan puluhan band blackmetal yang cukup diakui di belantara musik hitam kelam nusantara bahkan dunia . Namun sekarang bisa dilihat, banyak orang yang seakan akan memandang sebelah mata, memicingkan mata bahkan mungkin membuang ludah pada scene blackmetal kota kembang ini, baik saya akan analisa satu persatu kenapa scene blackmetal di kota kembang ini menjadi seperti ini,minus apresiasi dari scenester

Black Kult Class: Bobby (BC), John (BUSUK), Abah
1. Karya
Coba kita hitung , band apa saja yang telah menelurkan karya dalam bentuk full length album dalam 5 tahun terakhir ? dengan full packaging yang professional , tercatat hanya Divine Blackness saja yang menghasilkan album, dengan kemasan yang baik dan format CD, Divine Blackness menjadi raja baru dalam blantika musik Black Metal Indonesia, namun yang lainnya belum ada, belum banyak variasi musik dan karya yang bisa diapresiasi secara luas oleh scenester Tapi pertanyaan utama , apakah Divine Blackness mendapat apresiasi yang baik dari lokal EO bandung untuk tampil di acara acara mereka ? Kenyataannya mereka justru banyak tampil di acara / event di luar kota Bandung.

Jadi bagi para blackers dan para penggiat musik blackmetal di Bandung, marilah kita berkarya tapi jangan jadikan tampil di acara / event menjadi barometer kalian. Diskografi album kalianlah yang akan masuk metal-archives, metal-kingdom dll :)

2. Wawasan
Band blackmetal pasti memiliki konsep dalam berkarya dan ada alasan secara tegas bagaimana karya blackmetal tersebut menjadi pilihan cara bermusik mereka . Banyak musisi blackmetal yang secara wawasan kurang sekali , oleh karena itu mulailah kita banyak membaca,menyimak ,menonton dokumentasi2x dari musisi blackmetal, minimal kita bisa mengetahui secara baik jenis musik ini.

3.Merchandise
Abah, John, Kieran, Koko, Adi, Bobby
Banyak band dikenal dari merchandise nya, hal ini tidak dipungkiri seiring dengan roda perekonomian yang berputar maka dari sisi ini band band blackmetal bandung, kini kurang produktif dari sisi merchandise nya. Mungkin para merchandiser berpikir bahwa band blackmetal bandung kurang menjual , jadi untuk lisensi kaos atau pernak pernik lainnya band itu sendiri yang harus produktif menjual nya . Tapi hal itu memang menjadi kenyataan bagi saya pribadi di Impish, merchandise kaos Impish - legion of kvlt justru banyak dibeli oleh orang di luar bandung melalui sistem preorder ,sedangkan di bandung sendiri hanya kawan kawan blackmass dan segelintir orang yang membeli merch tersebut. Hal ini membuktikan daya jual band blackmetal di Bandung sangatlah kurang. Jadi tidaklah salah Event2x organizer tidak mengundang band band blackmetal di Bandung memang karena fanbased blackmetal di Bandung kurang banyak

4. Panggung
Kematangan sebuah band akan diukur dengan banyaknya jam terbang dalam panggung, Band menjadi lebih matang ketika mereka bisa tampil dan i menjadi tolak ukur sendiri dalam karyanya, jangan sampai sebuah band yang bagus ketika recording, namun ketika tampil dalam sebuah panggung ..jauh dari kualitas rekaman / recording nya. Begitu pun ketika sebuah influence yang menjadi jiwa dalam sebuah band akan terjiwai-i ketika band tersebut mengkover karya dan di-aransemen ulang sesuai dengan garis benang merah band tersebut. Namun apadaya bila media tersebut menjadi penghalang, banyak band blackmetal bandung memilih panggung di luar kota sebagai area untuk mematangkan diri dalam ekspresi dan karya.Tapi jangan ragu kawan, kita masih ada dan masih akan tetap ada selama hayat di kandung badan

Bandung, West Java - Metal City!
HAIL !!!

No comments:

Post a Comment